Senin, 21 Januari 2019

Strategi Masuk Ke Pasar Internasional

1.      Ekspor
a.      Kelemahan
·         pemasokan di dalam negeri menurun, akan terjadi kelangkaan jika terus mengekspor besar-besaran
·         Biaya distribusi tinggi 
·         Peraturan dari negara tujuan ekspor yang kadang rumit
·         hambatan ekspor Indonesia salah satunya perang dagang antara AS dan Tiongkok yang dikhawatirkan menurunkan permintaan dalam jangka panjang produk dari Indonesia, khususnya bahan baku industri di dua negara tersebut. Kemudian, pengetatan moneter global membuat investor cenderung bermain aman dengan membeli instrumen berisiko rendah.

b.      Keunggulan
·         Menambah devisa negara, menjalin hubungan perdagangan dengan negara lain, 
·         Dapat meningkatkan kesejahtaraan masyarakat( secara tdk langsung )
·         dapat menambah devisa negara ( Langsung )
·         dapat memperkenalkan product negara ke suatu negara
·         menjalin hubungan baik dengan negara lain ( langsung )

c.       Contoh Usaha
Inilah peluang usaha ekspor yang masih sangat menggiurkan untung besar. Nilai ekspor produk funiture Indonesia mengalami kenaikan yang sangat pesat sekitar 75 persen. Peluang ekspor dalam produk furniture masih terbuka sangat luas. Oleh karenanya, pemerintah mengajak kepada para pengusaha dalam negeri untuk menggenjot laju ekspor furniture dalam negeri ke luar negeri terutama Spanyol dan pasar Eropa Barat.

Pendek kata, salah satu barang buatan dalam negeri yang diterima sangat baik oleh pasar luar negeri adalah produk furniture, 
produk kerajinan kulit dan produk alas kaki terutama dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki kualitas sangat baik.

2.      PEMBERIAN LISENSI
a.      Keunggulan
·         Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibanding hanya terpaku pada suatu proses/metode di dalam negeri.
·         Dapat memperluas siklus hidup produk perusahaan
·         Pemberi lisensi mengalami peningkatan penjualan atas perggantian suku cadang di luar negeri.
·         Penerima lisensi akan mendapat hak memproses dan teknologi, sehingga mengurangi biaya riset dan pengembangan

b.      Kelemahan
·         Penerima lisensi dapat menjadi pesaing dagang
·         Penjualan barang atas merk tidak terkontrol dengan baik
·         Banyak terdapat barang palsu di pasaran
·         Mutu produk yang dihasilkan penerima lisensi buruk

c.       Contoh usaha
Freeware
       Freeware adalah perangkat lunak ber-hak cipta yang gratis untuk digunakan. Seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bisa menggunakannya. Beberapa contoh freeware diantaranya: LibreOffice, Dropbox, Avast Free, Chrome, dan lain-lain.

3.      WARALABA
a.      Kelemahan
·         Mitra waralaba kurang memiliki kendala
·         Mitra waralaba terikat dengan pemasok
·         Terpengaruh pada reputasi waralaba lain
·         Adanya biaya waralaba

b.      Keunggulan
·         Konsep yang mapan
·         Alat keberhasilan usaha
·         Pendampingan
·         Bantuan teknis, manajemen, dan operasional
·         Standar dan control kualitas
·         Resiko rendah
·         Biaya operasional rendah
·         Akses terhadap kredit
·         Manfaat riset dan pengembangan
·         Terlindung dalam jaringan

c.       Contoh usaha
Bisnis Franchise Di Bidang Kesehatan & Kecantikan
Banyak sekali orang yang membutuhkan sarana atau tempat-tempat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan mereka, terutama kaum hawa. Beberapa tempat perawatan kesehatan dan kecantikan yang sering dikunjungi orang adalah tempat-tempat fitness, reflexy, salon, spa, dan lain-lain. Itulah alasannya mengapa bisnis ini sangat potensial untuk dijalankan.
Ada beberapa perusahaan yang bergerak di bisnis bidang kesehatan dan kecantikan menawarkan waralaba-nya kepada calon pengusaha seperti Anda, tapi sebaiknya pilih satu yang paling sesuai dengan minat dan kemampuan Anda. Misalnya Anda ingin memiliki usaha spa, pilihlah bisnis franchise spa yang sudah cukup terkenal dan biayanya terjangkau.

4.      USAHA PATUNGAN
a.      Kelemahan
·         Berbagi Kuntungan Dengan Mitra
·         Resiko Perselisihan atau Ketidakcocokan Individu
·         Resiko Apabila Mitra Bisnis Mundur Ditengah Jalan
b.      Keunggulan
·         Memperkuat dan Menambah Skill
·         Resiko akan Tanggungan Kerugian Jadi Lebih Kecil
·         Modal Kecil

c.       Contoh usaha
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) mendirikan perusahaan patungaan (joint venture) dengan Telstra, perusahaan telekomunikasi yang tercatat di bursa Australia.
Perusahaan patungan itu akan berfokus pada aplikasi jaringan dan layanan (network applications and services/ NAS) dengan sasaran pasar perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara.
Berdasarkan ketentuan yang tidak mengikat dalam nota kesepahaman, perusahaan patungan tersebut nantinya menjadi penyedia eksklusif layanan NAS di Indonesia untuk Telstra dan Telkom Indonesia.
Bisnis baru itu akan difokuskan untuk meningkatkan posisi Telkom di Indonesia dalam menyasar pasar layanan perusahaan lokal. Bagi Telstra, perusahaan patungan itu menjadi jembatannya untuk meraih pasar besar enterprise di Asia.

5.      KONTRAK PABRIKASI
a.      Kelemahan
·         Produk-produk yang dijual atas nama perusahaan pemberi kontrak
·         Tidak adanya alih tekhnologi atau ilmu pengetahuan dari pemberi kontrak
·         Adanya monopoli pasar
·         Perlu pengendalian kualitas yang ketat
·         Keterbatasan pasokan

b.      Keunggulan:
·         Perusahaan dapat berkonsentrasi pada desain produk dan permasaran
·         Komitemen sumber-sumber daya keuangan dan manajerial rendah
·         Dapat memasuki pasar host country dengan cepat
·         Dapat mengatasi hambatan masuk ke host country
·         Resiko rendah

c.       Contoh : PT. Unilever di Jepang untuk produksi bukan makanan.
6.      KONTRAK MANAJEMEN

a.      Kelemahan
·         Perusahaan penerima kontrak tidak dapat mengatur sistem manajerialnya sendiri,semua diatur oleh perusahaan pemberi kontrak
·         Perusahaan penerima kontrak tidak dapat mengembangkan pengetahuan manajerialnya,sehingga akan terus bergantung dengan perusahaan pemberi kontr

b.      Keunggulan
·         Mendapatkan pengetahuan manajerial
·         Mendapatkan bayaran sekitar 2 samapai 5 persen dari penjualan

c.       Contoh Usaha
Pelaku bisnis hotel yang memiliki jaringan internasional, seperti Sheraton, Melia, Hilton, Nikko dan lain lain.

Senin, 22 Oktober 2018

Review Jurnal

REVIEW JURNAL

Judul
Analisa Strategi Pemasaran Internasional PT. Mustika Ratu TBK di Saudi Arabia
Jurnal
Jurnal Sekretari
Vol & Halaman
Vol. 4 No. 1 halaman 1-24
Penulis
Sapto Hadi Imambachri Bse., MM.
Tahun
Januari 2017

Rumusan  Masalah
1. Pemilihan distributor PT. Mustika ratu di luar negeri tidak melalui
screening.

2. Faktor-faktor yang berkaitan dengan legal, network, finance merupakan masalah tersendiri dalam pemasaran Internasional.
3. kesulitan dalam pelaksanaan strategi pemasaran Internasional khususnya masalah Kualitas produk dan promosi

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui screening technique yang digunakan dalam pemilihan distributor di luar negeri.
2. Untuk mengetahui sejauh mana hambatan – hambatan didalam pemasaran di Saudi Arabia, khususnya yang berkaitan dengan aspek legal, network, dan finance berpengaruh terhadap pemasaran Internasional PT. Mustika Ratu di Saudi Arabia.
3. Untuk mengetahui kesulitan dalam pelaksanaan strategi pemasaran Internasional khususnya masalah Kualitas produk dan promosi .

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif, yang digunakan untuk menerangkan fenomena satu variabel dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, disini penulis berusaha menggambarkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dan kemudian menganalisanya berdasarkan kerangka teori yang dipelajari.
Hasil Penelitian
1. PT. Mustika Ratu telah menjalankan Market Screening Technique dengan mendapatkan score 83% yang kriteria ditentukan oleh pengalaman distributor, market size, jumlah outlet yang ditangani, jumlah populasi dan income perkapita.
2. Hambatan pemasaran dari segi legal, network dan finance dapat di analisa dari pertanyaan 11 sampai dengan 20 , dan dari hasil perhitungan kuesioner didapatkan score 64.1%, yang
berarti masih terdapat hambatan pemasaran seperti peraturan yang ketat terkait registrasi produk di Arab Saudi yang memakan waktu lebih kurang satu tahun,biaya registrasi mahal, biaya pengiriman barang yang cukup mahal,network yang terkendala oleh budaya setempat. Sistem konsinyasi yang mencapai tiga sampai empat bulan merupakan kendala dari segi finance.
3. Kualitas produk mempunyai score 68.7% hal ini mencerminkan bahwa produk Jamu Tea cukup dikenal, penjualan berada pada posisi yang sama selama tujuh tahun belakangan ,sedangkan dari segi promosi hanya mendapatkan score 63.1 % karena terkendala oleh budget promosi 10 %, Jarang melakukan pemasangan iklan, model wanita diberi aturan yang ketat , kegiatan public relations jarang dilakukan.

Kesimpulan
1. Market Screening Technique merupakan strategi yang sudah dilaksanakan oleh PT. Mustika Ratu, dengan skor 83% yang disimpulkan dari pertanyaan 1 sampai dengan 10 , dengan menggunakan skala likert , meliputi kriteria: pengalaman calon distributor, jumlah outlet yang ditangani, market size , jumlah populasi dan income per kapita.
2. Hambatan pemasaran yang terjadi di Saudi Arabia diambil dari kuesioner adalah 64.16%, meliputi pendaftaran produk pada Ministry of Health Saudi Arabia yang berkisar satu tahun, biaya listing yang mahal, faktor budaya berpengaruh kuat, serta berdasarkan SWOT analisis terlihat bahwa posisi PT. Mustika Ratu sebenarnya dapat berada pada posisi STAR dan dapat menggunakan strategi bertahan akan tetapi karena menganut system konservatif maka pada saat ini berada pada posisi maturity dan pada BCG Matrix berada pada cash cow pada kwadran III, sehingga terlihat pertumbuhan yang stabil ,sedangkan kalau dilihat dari analisa keuangan dengan rasio profitabilitas 1.2 % tahun 2015, 2.7% tahun 2014 dan -2.8 % tahun 2013 berada pada posisi cash cow kwadran III stabil dengan catatan perlu perhatian khusus, untuk mengatasi hambatan pemasaran yang ada maka Global Market Entry Strategy yang dilaksanakan oleh PT. Mustika Ratu saat ini melalui ekspor , harus dirubah menjadi bentuk subsidiary company yang bertugas untuk melaksanakan program pemasaran 4 P serta mengembangkan segmentation , target dan positioning bagi produk produk Mustika Ratu yang lain, dan hal ini akan menjamin permintaan akan produk tertentu dapat dipenuhi oleh Mustika Ratu dengan segera, promosi terpadu dapat dilaksanakan dengan kontrol yang baik, harga retail dapat ditetapkan dengan tepat, sedangkan dari distribusi dapat dilaksanakan intensif distribusi strategi yang dapat menjangkau outlet lebih luas sehingga dapat memaksimalkan jumlah outlet yang tersedia.

3. Didalam pelaksanaan strategi pemasaran Internasional faktor - faktor internal – eksternal dianalisa dengan menggunakan SWOT analisis terlihat bahwa sumbu X atau (Strength – Weakness) mempunyai nilai 0.55 dan sumbu Y (Opportunity – Threat) mempunyai nilai 1.85 sehingga faktor strength perlu diperkuat seperti beriklan, kemasan diperbaharui agar lebih menarik, produk tersegel rapi akan mengakibatkan kualitas produk terjamin sehingga menimbulkan kepercayaan konsumen ,budget promosi dinaikan dari 10 % menjadi 20 % , riset pasar dilakukan dan terus menekan keluhan pelanggan, sedangkan faktor weaknes harus dapat dikurangi : sales promotion , public relation harus dilaksanakan secara terencana, lama pendaftaran produk, biaya pendaftaran produk dan biaya listing harus lebih efisien, serta perilaku konsumen(consumer behavior) seperti cara beriklan, buyer decision process dapat diantisipasi. Dengan menekan elemen weaknes, berarti penguatan pada elemen strength akan terjadi dan Mustika Ratu akan bisa berada pada posisi STAR pada BCG matriks atau GROWTH pada product life cycle.



Selasa, 27 Maret 2018

ETIKA BISNIS




ETIKA BISNIS


  1.  JUDUL


Kasus Snack `Bikini`, Mahasiswi Pembuatnya Langgar UU  Pornografi

2.      HTTP

3.      KOMENTAR

-         Cover tidak pantas untuk dijadikan kemasan produk makanan, karena dianggap vulgar
-        Taglinenya “Remas Aku” mengandung unsur ambigu, yang mengandung unsur pornografi tersebut melanggar etika kesopanan.
-        Produknya belum terdaftar
-        Tidak memiliki surat izin edar
-        Tidak menyantumkan tanggal kedaluwarsa, tanggal produksi, alamat produsen.

4.      SOLUSI (SUMBER)