Rabu, 25 November 2015

Proposal "Pengaruh Menstruasi terhadap Proses Belajar Siswa kelas X IPA di SMAN 1 CILEGON"

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga proposal ini kami dapat menyelesaikan pada waktunya. Proposal ini berjudul “Pengaruh Menstruasi terhadap Proses Belajar Siswa kelas X IPA di  SMAN  1 Cilegon”. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dilapangan, bukan sebuah kesalahan jika kami mengucapkan kata syukur.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak sosiologi yang telah memberikan arahan terkait penelitian ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin kami tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang berlaku. Kesalahan yang terdapat di dalam jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafan dan kelupaan. Dari kesemua kelemahan kami kirannya dapat dimaklumi.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Dan, demikian, harapan kami semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cilegon, 2 Mei 2015,


Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................        i
DAFTAR ISI...........................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...     1
A.     Judul……………………………………………………………………..                  1
B.     Latar Belakang...................................................................................        1 - 2
C.     Batasan Masalah................................................................................        2
D.     Rumusan Masalah..............................................................................        2
E.      Tujuan Penelitian...............................................................................        2
F.      Manfaat Penelitian.............................................................................        3
BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………..     4
A.  Landasan Teori...................................................................................        4
Pengertian Menstruasi Menurut Ahli......................................        4 -5
1.      Kesimpulan Pengertian Menstruasi........................................        5
2.      Pengertian Belajar……………………………………………..        6 -7
3.      Kesimpulan Pengertian Belajar..............................................        7
4.      Pengertian Siswa....................................................................        7 - 8
5.      Kesimpulan Pengertian Siswa…………………………………..                 8
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………..                  9
A.    Pendekatan Penelitian………………………………………….. 9
B.     Tempat, Tanggal dan Waktu Penelitian………………………... 9
C.     Subyek Penelitian……………………………………………….            9
D.    Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 10
E.     Teknik Analisis Data…………………………………………… 10
F.      Hipotesis……………………………………………………...    10
 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………...                  11-24
 BAB V PENUTUP…………………………………………………...        25
A.    Kesimpulan……………………………………………………..        25
B.     Saran……………………………………………………….…...        26
   LAMPIRA……………………………….…………………….…....        27
   DAFTAR PUSTAKA………………….……………………………                  28
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Judul
“Pengaruh Mentruasi terhadap Proses Belajar Siswa SMA Negeri 1 Cilegon Kelas X IPA”

B.     Latar Belakang  
Menstruasi atau haid adalah keluarnya darah dari kemaluan. Menstruasi yang timbulpertama kali disebut menarch kemudian setiap bulan secara periodik seorang wanitanormal akan mengalami menstruasi secara siklik. Menstruasi merupakan peristiwa yang wajar dan alami, walaupun kenyataannya banyak wanita mengalami masalah menstruasi di antaranya yang sering terjadi adalah dismenorea atau nyeri haid. Dismenore adalah nyeri yang dirasakan ketika seorang wanita mengalami menstruasi sehingga memaksanya untuk beristirahat dan nyeri tersebut dapat berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari
Dalam proses pembelajaran membutuhkan konsentrasi belajar. Timbul nya mentruasi juga dapat menyebabkan konsentrasi belajar di sekolah akan terganggu. Tanpa konsentrasi belajar, maka peristiwa belajar itu sesungguhnya tidak ada atau tidak berlangsung. Konsentrasi merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam diri setiap manusia yang berfungsi untuk pengambilan pelajaran maupun keputusan. Akibat dari ketidak konsentrasian siswa, maka hasil belajar pun tentu sangat rendah atau tidak optimal. Jika seseorang selalu mengalami kesulitan konsentrasi belajar ketika belajar, bagaimana mau berharap menjadi siswa yang berprestasi.
Menurut penelitian yang dilakukan Dewi Ratna Sulistina 2009 wawancara terhadap 30 orang remaja putri di kawasan kelurahan Rawa mekar Jaya RT 01/02 kecamatan Serpong, sebanyak 80% atau sebanyak 24 remaja putri berpendapat negative terhadap menstruasi dan tidak mampu mengendalikan emosi saat menstruasi, menurutnya menstruasi itu suatu hal yang sangat ”merepotkan” dan”mengganggu”, sebanyak 20% atau 6 orang diantaranya berpendapat bahwa menstruasi itu hal yang alami dan pasti akan terjadi pada wanita yang sudah remaja. 15 (15%) orang remaja putri diantaranya menyatakan tidak tahu tentang menstruasi. Tetapi di SMA Negeri 1 Cilegon belum pernah diteliti mengenai menstruasi dengan proses belajar.

C.    Batasan Masalah
Pada indentifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang mempengaruhi proses belajar siswa selama di kelas saat mengalami mentruasi. Oleh karena keterbatasan penelitian dari segi waktu, dan segi kemampuan, maka penulis membatasi masalah dalam penulisan laporan ini. Adapun masalah yang dibahas pada laporan ini adalah kesulitan mengumpulkan informasi dari narasumber dalam pengaruh mentruasi terhadap proses belajar siswa.

D.    Rumusan Masalah
1.                  Apakah menstruasi berpengaruh dengan perubahan sikap siswa disekolah?
2.                  Apakah menstruasi berpengaruh terhadap proses belajar siswa disekolah?
3.                  Apakah menstruasi berpengaruh dengan konsentrasi siswa dikelas?

E.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu :
a)      Untuk mengetahui apakah menstruasi berpengaruh dengan perubahan sikap siswa disekolah.
b)      Untuk mengetahui apakah menstruasi berpengaruh terhadap proses belajar siswa disekolah.
c)      Untuk mengetahui apakah menstruasi berpengaruh dengan konsentrasi siswa disekolah.

F.     Manfaat Penelitian
1.      Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan bagi peneliti mengenai Pengaruh Menstruasi terhadap Proses Belajar Kelas X IPA di SMA Negeri 1 Cilegon.
2.      Bagi Sekolah
Sebagai informasi tentang Menstruasi yang mempengaruhi Proses Belajar Kelas X IPA di SMA Negeri 1 Cilegon.


BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Landasan Teori

1.                  Pengertian Menstruasi

a)      Menurut Prawihardjo (2008)
Beliau menjelaskan menstruasi adalah salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau proses meluruhnya dinding rahim bagian dalam yang keluar melalui vagina.menjelaskan lebih lanjut, siklus menstruasi yang dialami berkisar 21 sampai 35 hari. Ada juga yang memiliki siklus 28 hari dan 35 hari, tapi hanya sekitar 10 sampai 15 persen saja. Lamanya mengeluarkan darah umumnya juga berbeda-beda, ada yang 3 sampai 5 hari, 7 sampai 8 hari, bahkan ada yang hanya 1 sampai 2 hari saja.

b)     Menurut Sarwono
Mentruasi adalah adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan dari endomentrium. Penjelasan tersebut tidak jauh berbeda dengan Prawihardjo.

c)      Menurut Rabe (2003)
Menyatakan bahwa mentruasi adalah dianggap normal pada kalangan remaja jika darah yang keluar 2-5 tampon atau pembalut perhari. Lama menstruasi dianggap normal menurut Ganong (2003) biasanya adalah 3-5 hari, tetapi pada wanita normal pengeluaran darah dapat sesingkat 1 hari atau selama 8 hari. Jumlah darah yang keluar secara normal dapat berkisar dari hanya bercak-bercak sampai 80 ml, jumlah rata-rata yang keluar adalah 30 ml. Pengeluaran lebih dari 80 ml adalah abnormal Siklus menstruasi yang normal adalah 21-35 hari, siklus mentruasi yang ideal adalah 28 hari, masa pendarahan yang normal adalah 5-7 hari.

d)     Menurut Prasetyaningtyas (2007)
Mendefinisikan haid menurut logat, haid ituasalnya ialah mengalir, yang dimaksud adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan saat sehat,bukan karena melahirkan anak ataupun robeknya selaput dara. Definisi klinis dari haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari rahim, disertai pelepasan endometrium

e)      Maulana (2008)
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran darah dan sel-sel secara periodik melalui vagina yangberasal dari dinding rahim wanita.

f)       Kusmiyati (2008)
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dimana darah berasal dari endometrium yang nekrotik.

2.                  Kesimpulan Mentruasi
Keluarnya darah darah dan sel-sel secara periodik melalui saluran kewanitaan yang membentuk siklus bulanan. Dilihat dari segi psikologis menstruasi adalah proses seorang wanita dari masa kanak-kanak menuju wanita dewasa yang siap memberikan keturunan. Menstruasi dianggap normal jika terjadi dengan intelval 22-35 hari.


3.                  Pengertian Belajar

a)      Menurut Winkel
Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

b)     Menurut Ernest R. Hilgard
Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada eadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

c)      Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977
Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.

d)     Moh. Surya
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

e)      Slameto
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tungkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

f)       Sudirman  A.M
Belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa  raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

4.                  Kesimpulan Belajar
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

5.                  Pengertian Siswa

a)      Prof. Dr. Shafique Ali Khan
Siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan.

b)     Abu Achmadi
Siswa merupakan individu yang belum bisa dikatakan dewasa. Ia memerlukan usaha, bantuan, serta bimbingan dari seseorang untuk mencapai tingkat kedewasaannya. Abu juga mengungkapkan bahwa peserta didik juga membutuhkan bimbingan untuk menjadi pribadi yang lebih baik di depan Tuhan serta di depan negara sebagai warga negara yang baik. Dengan demikian siswa atau peserta didik dapat dikatakan orang yang mempunyai fitrah atau potensi dasar yang ada dalam dirinya berupa fisik maupun psikis yang perlu dikembangakan melalui pendidikan.

c)      Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003
Tentang system pendidikan nasional Peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

d)     Menurut Etimologi
Siswa dalam bahasa arab disebut dengan Tilmidz, maksudnya adalah orang-orang yang menginginkan pendidikan. Dalam bahasa Arab dikenal juga dengan istilah Thalib, yang artinya adalah “mencari”. Maksudnya adalah orang-orang yang mencari ilmu

6.                  Kesimpulan Siswa
Siswa adalah seorang pelajar yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh tipe pendidikan yang mempelajari ilmu pengetahuan. Siswa juga bias dikatakan belum dewasa, karena ia masih perlu bimbingan.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.     Pendekatan Penelitian
Adapun instrument yang digunakan oleh peneliti pada saat melakukan penelitian agar mendapat data yang relevan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui Pengaruh Menstruasi terhadap Proses Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Cilegon Kelas X IPA.

B.      Tempat, Tanggal, dan Waktu Penelitian
a)      Tempat Penelitian
SMA Negeri 1 Cilegon Kelas X IPA 1 s/d X IPA 6

b)      Tanggal Penelitian
13 Februari 2015 sampai 1 Mei 2015

c)      Waktu Penelitian
Pukul 10.15 WIB s.d 13.00 WIB

C.     Subyek Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yaitu Pengaruh Mentruasi terhadap Proses Belajar Siswa SMA Negeri 1 Cilegon sehingga penulis mengadakan penelitian di lingkungan sekolah dan subjek penelitiannya adalah para siswa kelas X IPA 1 s/d X IPA 6.

D.    Teknik Pengumpulan Data
Memberikan beberapa angket kepada narasumber untuk di isi sesuai dengan jawaban dan pikiran masing-masing narasumber.

E.     Teknik Analisis Data
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat dan kami susun yaitu pertama dengan memastikan bahwa semua data yang kami peroleh dan tinjauan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik dan benar. Lalu kami mulai menghitung jumlah data yang telah kami dapat, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari setiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah narasumber. Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan tinjauan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam Karya Tulis Ilmiah.

F.     Hipotesis
Pengaruh Mentruasi terhadap Proses Belajar Siswa sebenernya sangat berpengaruh sekali karena hal ini dikarenakan efek dari menstruasi yang sering kali menimbulkan rasa sakit pada bagian perut, lemas,  pusing dan rasa tidak nyaman karena harus menggunakan pembalut oleh karena hal itu siswa cenderung merasa tidak nyaman dan merasa lemas di saat berada di dalam kelas yang menyebabkan terhambat nya proses belajar siswa.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka dalam pembahasan ini akan dipaparkan pengaruh menstruasi terhadap proses belajar siswi berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh 100 responden Siswi SMA Negeri 1 Cilegon  Kelas X IPA .
                                   
1.      Apakah siklus menstruasi anda berjalan dengan lancar?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 55% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan siklus menstruasi siswa berjalan dengan lancar. Karena mekanisme produk ovum dan siklus menstruasi pada perempuan dipengaruhi oleh hormon-hormon. Maka siswi yang sudah mengalami pubertas  maka normal nya setiap bulan akan mengalami pubertas. Lama nya siswi mengalami haid biasa nya 3-5 hari. Namun, pada wanita normal pengeluaran darah haid dapat berlangsung selama 1 hari atau 8 hari. Maka dari itu bisa dikatakan bahwa menstruasi siswi berjalan dengan lancar. Dan, 16% siswi mengatakan siklus mentruasi siswi tidak berjalan dengan lancar. Karena selain mengalami keram perut, seringkali siswi mengalami menstruasi yang tidak teratur. Hal ini dapat disebabkan karena perubahan kadar hormon akibat stres atau sedang dalam keadaan emosi, penyakit kronis, kecemasan, nutrisi kurang. Di samping itu, perubahan drastis dalam porsi olahraga atau perubahan berat badan yang drastis juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur. Dan, 29%  mengatakan siklus menstruasi mereka terkadang berjalan dengan lancar. Karena seperti yang kita ketahui sejauh ini bahwa menstruasi normal umumnya berjangka waktu 28 hari atau sekitar empat minggu, dimulai sejak hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya tiba. Namun, terkadang tidak semua perempuan mengalami siklus yang sama. Dan mungkin siklus 28 hari tadi tidaklah berlaku untuk semua perempuan karena mungkin dalam jangka waktu 28 hari tadi ada saja perempuan yang mengalami stres, depresi atau mengalami gangguan kesehatan seperti perubahan hormonal yang salah satunya yaitu karena meningkatnya hormon esterogen. Stres, depresi dan gangguan kesehatan tadi sangat berpengaruh terhadap siklus menstruasi.

2.       Apakah menstruasi mempengaruhi proses belajarmu?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa  24% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan menstruasi mempengaruhi proses belajar. karena, siswi yang sedang menstruasi cenderung  akan merasakan sakit yang disebut Amenorrhea. Jika seseorang yang sedang mengalami nyeri haid maka mereka sedang terganggu kesehatannya maka dari itu kondisi kesehatan fisik yang lemah atau sakit akan menghambat proses pembelajaran. Dan, 21% mengatakan bahwa menstruasi tidak mempengaruhi proses belajar. Karena kondisi fisik siswi dalam keadaan sehat dan bugar dan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses belajar. Dan, 55% mengatakan  menstruasi terkadang dapat mempengaruhi proses belajar. Karena pada saat haid, kondisi psikologis seorang siswi dapat berubah-ubah. Dari beberapa kondisi psikologis yang menyertai menstruasi yang sifatnya terkadang negatif dan dapat merugikan siswi dan sekitar, tentunya juga akan menjadi hambatan bagi siswa dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Terlebih lagi apabila emosi jiwa siswi tersebut tidak bisa dikendalikan. Begitu juga dalam aktivitas belajar, khususnya bagi siswi yang mengalami gangguan psikologis menstruasi, apabila mereka kurang bisa mengendalikan emosinya, maka tentunya akan menghambat proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh sekolah. Mengingat begitu pentingnya keaktifan seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar guna pencapaian hasil belajar yang maksimal, maka kesiapan fisik dan psikis mereka pun perlu diperhatikan dan selayaknya dijaga agar selalu dalam kondisi yang baik dan stabil.

3.       Jika anda sedang mengalami menstruasi, apakah anda merasa malas belajar?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa  30% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan jika sedang menstruasi siswi merasa malas belajar. Karena sebagian siswi beranggapan bahwa menstruasi mempunyai pengaruh besar dan sering mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pusing yang membuat siswi malas untuk belajar. Nyeri spasmodic terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa menstruasi atau segera setelah masa menstruasi mulai. Banyak siswi terpaksa harus berbaring karena terlalu merasakan nyeri itu sehingga siswi tidak dapat mengerjakan apa pun dan menyebabkan siswi merasa malas belajar.                             
   Dan, 26% mengatakan bahwa belajar dengan keadaan sedang menstruasi tidak merasa malas belajar. Karena siswi senang untuk belajar dan tidak terpengaruh dengan menstruasi. Dan, 44% mengatakan jika sedang menstruasi, terkadang siswi merasa malas belajar. Karena karena ketika sedang haid, kondisi tubuh seorang siswi terasa lebih lemah, letih dan mudah capek.  Hal ini disebabkan karena saat proses peluruhan dinding rahim yang sudah menebal terasa sangat sakit dan menguras tenaga sehingga tubuh sudah merasa capek dan akhirnya menjadi malas.

4.       Jika sedang menstruasi, apakah anda merasa nyaman untuk belajar?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 6% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan jika sedang menstruasi siswi merasa nyaman untuk belajar. Karena menstruasi berbeda-beda rasa sakit nya, ada yang beranggapan bahwa menstruasi sudah menjadi hal yang biasa terjadi dan beranggapan bahwa mereka merasa nyaman saja untuk belajar.  Dan,  44% mengatakan jika sedang menstruasi, terkadang siswi merasa tidak nyaman untuk belajar. 
Sebagian besar saat haid siswi sering merasa tidak nyaman bahkan sering terganggu aktivitas sehari-hari seperti pusing, mual dan keram perut. Rasa sakit ini berbeda beda pada setiap orang atau waktu, dan juga ambang sakitnya. Menurut ahli lain memperkirakan gangguan pada haid berhubungan dengan masalah psikis. Rasa ketidaknyamanan terhadap menstruasi menimbulkan perilaku yang berbeda beda antara satu remaja dengan remaja lainnya. Dan, 50% mengatakan jika sedang menstruasi, siswa terkadang merasa nyaman untuk belajar. Karena terkadang adanya menstruasi bisa membuat para mood siswa berubah-ubah (mood swings) atau perasaan tidak menentu. Dan terkadang membuat siswi merasa nyaman belajar atau tidak nyaman untuk belajar.
5.       Jika sedang menstruasi, apakah konsentrasi anda sering terganggu pada saat proses pembelajaran berlangsung?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 35% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan jika sedang menstruasi, konsentrasi siswi sering terganggu pada saat proses pembelajaran berlangsung. Gangguan hormon pada haid dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Contoh seperti sedang disekolah disaat belajar sebagian besar siswa merasakan nyeri pada haid yang bisa disebut dengan dismenorea yaitu menstruasi yang disertai sakit dan keram pada perut maka dari itu konsentrasi siswi pada pembelajaran sering terganggu pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Dan, 22% mengatakan jika sedang menstruasi, konsentrasi siswi tidak sering terganggu pada saat proses pembelajaran berlangsung. Karena terkadang siswi sangat fokus dan tidak merasakan sakit atau tidak mementingkan nyeri saat menstruasi. Dan,  43% dari mengatakan jika sedang menstruasi, terkadang konsentrasi siswi sering terganggu pada saat proses pembelajaran berlangsung. Karena siswa merasakan nyeri pada haid sehingga siswi merasa terganggu dan tidak konsen dengan pembelajaran.


6.       Apakah teman disekitarmu juga merasakan nyeri haid ketika pembelajaran berlangsung?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 53% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan teman disekitarnya merasakan nyeri haid ketika pembelajaran berlangsung. Karena mungkin saja masa menstruasi siswi yang satu dengan yang lainnya sama. Sebab di dalam satu kelas ada sekitar 15-20 orang siswi  perempuan sehingga bisa terjadi kemungkinan diantara 15-20 orang tersebut ada yang masa menstruasinya sama. Dan tidak menutup kemungkinan juga diantara mereka ada yang mengalami nyeri di waktu yang sama pula. Dan, 12% mengatakan teman disekitarnya, tidak merasakan nyeri haid ketika pembelajaran berlangsung. Karena kemungkinan dia sangat fokus terhadap pembelajaran sedang berlangsung dan tidak terpengaruh dengan menstruasi. Dan, 35% mengatakan teman disekitarnya terkadang merasakan nyeri haid ketika pembelajaran berlangsung. Karena terkadang nyeri haid setiap orang berbeda-beda. Karena perbedaan siklus ini berdasarkan usia, stress, gizi.
Ada yang saat proses pembelajaran nyeri itu timbul, dan ada yang tidak. Nyeri haid memang bisa di prediksi yaitu pada saat mau menjelang haid dan pada saat haid. Namun, belum tentu semua orang merasakan yang sama di saat yang bersamaan pula.
7.       Apakah anda mengonsumsi obat untuk mengatasi nyeri haid pada saat belajar?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 10% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan siswi mengonsumsi obat untuk mengatasi nyeri haid pada saat belajar. Karena ada beberapa wanita yang tidak bisa menahan rasa nyeri haid sehingga dia mengonsumsi obat untuk mengatasi nyeri haid. Dan, 79% mengatakan siswi tidak mengonsumsi obat untuk mengatasi nyeri haid pada saat belajar. Karena siswi melakukan banyak hal untuk meringankan keluhan nyeri menstruasi. seperti olahraga renang, senam, lari pagi, yoga, aerobik sebagainya. Atau  mengompres dengan air hangat di bagian perut atau pinggang. Dan, 11% mengatakan siswi terkadang mengonsumsi obat untuk mengatasi nyeri haid pada saat belajar. Karena untuk mengurangi rasa nyeri saat haid.

8.       Jika kalian tidak mengonsumsi obat, apakah anda pernah pulang disaat pembelajaran sedang berlangsung?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 12% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan siswi yang tidak mengonsumsi obat, mereka pulang disaat pembelajaran sedang berlangsung. Karena siswi yang tidak mengonsumsi obat mereka merasakan nyeri dan tidak kuat menahan rasa nyeri pada haid yang membuat siswi beralasan untuk pulang.  Dan,  83% mengatakan siswi yang tidak mengonsumsi obat, mereka tidak pernah pulang disaat pembelajaran sedang berlangsung. Karena siswa lebih baik berdiam dikelas dan menahan rasa sakit yang siswa rasakan. Ataupun mungkin siswi tidak merasakan nyeri saat menstruasi. Dan, 5% mengatakan siswi yang tidak mengonsumsi obat, mereka terkadang pulang disaat pembelajaran sedang berlangsung. Karena dengan pulang kerumah seorang perempuan berfikir siswi memiliki waktu yang lebih untuk beristirahat dibandingkan disekolah. Karena disekolah meraka dituntut untuk tetap fokus pada materi pembelajaran. Sedangkan, saat menstruasi konsentrasi, psikologi, dan fisik siswi terkadang menurun.

9.       Apakah ada perubahan sikap pada diri anda saat anda sedang menstruasi?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 52% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan ada perubahan sikap pada diri siswi saat sedang menstruasi.  Sebagian masyarakat berpikir demikian. Pada periode 70’an sejumlah gejala fisik maupun emosional diasosiasikan beberapa hari sebelum muncul nya menstruasi pada wanita. Termasuk rasa kelelahan, mudah terganggu dan sensitive yang kemudian disebut dengan sebuah penyakit yang diberi label “premenstrual syndrome”  (PMS) . kebanyakan siswi memang menunjukkan adanya perubahan pada diri mereka disaat sedang menstruasi yaitu adanya gejala fisik yang diasosiasikan dengan menstruasi, seperti keram. Dan tentu saja gejala-gejala ini dapat  menyebabkan para siswi mudah menggerutu atau tidak bahagia bahkan sangat sensitive. Bahkan para siswi mengungkapkan mereka lebih mudah marah, sensitive dan mudah depresif pada fase pramenstruasi dan menstruasi. Dan, 9% mengatakan tidak ada perubahan sikap pada diri siswi saat sedang menstruasi.
Karena kemungkinan siswa tidak sadar atau tidak merasakan akan adanya perubahan sikap pada dirinya saat sedang menstruasi. Dan, 39% mengatakan terkadang ada perubahan sikap pada diri siswa saat sedang menstruasi. Karena terkadang menstruasi juga dapat menimbulkan konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan dan semua itu terkadang dapat memainkan peranan serta menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan asing. Ketegangan yang dialami biasanya menambah parahnya keadaan yang buruk setiap saat. Dengan rasa yang terkadang tidak nyaman tersebut, dengan cepat dapat berkembang menjadi suatu masalah besar dengan segala kekesalan yang menyertainya. Dengan demikian kegelisahan, perasaan tidak gembira atau juga perasaan tertekan semua itu bukanlah hal yang tidak biasa.

10.   Jika anda sedang menstruasi, apakah anda pernah merasa kurang percaya diri pada saat disekolah atau proses pembelajaran berlangsung?
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa 32% dari 100 siswi kelas X IPA mengatakan jika sedang menstruasi siswi pernah merasa kurang percaya diri pada saat di sekolah atau proses pembelajaran berlangsung. Karena jika sedang menstruasi  siswi merasa khawatir dan risih akan menstruasi nya  yang menyebabkan siswi merasa kurang percaya diri. Dan, 35% mengatakan jika sedang menstruasi siswi tidak pernah merasa kurang percaya diri pada saat di sekolah atau proses pembelajaran berlangsung. Karena siswi tidak merasakan apa-apa dan merasa biasa saja disaat sedang menstruasi. Dan, 33% mengatakan jika sedang menstruasi siswi terkadang merasa kurang percaya diri pada saat di sekolah atau proses pembelajaran berlangsung. Karena rasa kurang percaya diri bisa datang ketika sedang menstruasi.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu kekhawatiran siswi saat pembalutnya bergeser dan tidak pada posisi yang pas. Saat posisi pembalut tidak pas maka ada kemungkinan darah yang keluar dari vagina tadi dapat menembus rok bagian luar sehingga membuat siswi tadi merasa risih dan tidak percaya diri.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kesimpulan yang dapat kita ambil adalah siswi SMA Negeri 1 Cilegon kelas X IPA  bahwa menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologis seorang perempuan. Haid merupakan salah satu perubahan siklik yang terjadi pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan. Setiap perempuan normal akan mengalami haid setiap bulannya, yang dipengaruhi oleh faktor hormon, enzim ,vascular, dan prostaglandin. Sebelum datangnya haid (sindrom haid) ataupun sedang mengalami haid dapat mengganggu aktivitas sehari-hari terkadang siswi merasa tidak nyaman jika sedang belajar ataupun konsentrasi siswi disekolah merasa terganggu jika sedang menstruasi. Sindrom pra-haid ini berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood. Menstruasi ini tidak selalu sama pada setiap orang, begitu juga dengan siklus haid juga berbeda antara setiap perempuan walau saudara kembar sekalipun. Siklus haid biasanya 28 hari, yang berlangsung selama 3-7 hari. Siklus ini tidak selalu sama setiap bulannya.   
Di  samping  itu, dapat  kita  simpulkan  bahwa  pengaruh  menstruasi terhadap proses belajar siswi, jika siswi yang sedang menstruasi cenderung terkadang akan merasakan sakit yang disebut Amenorrhea. Jika seseorang yang sedang mengalami nyeri haid maka mereka sedang terganggu kesehatannya maka dari itu kondisi kesehatan fisik yang lemah atau sakit akan menghambat kegiatan sehari-hari, maka tentunya akan menghambat proses belajar siswi yang dilaksanakan disekolah.

B.     Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan melalui karya ilmiah ini adalah kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya, untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan dengan haid. Kepada setiap orang tua, terutama orang tua siswi SMA Negeri 1 Cilegon, agar dapat menjelaskan tentang haid kepada anak-anaknya sedini mungkin, untuk mengurangi rasa takut yang sering dialami oleh anak-anak ketika menghadapi menarche (haid yang pertama kali datang). Dan kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal yang berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama haid.

DAFTAR PUSTAKA


www.scribd.com/doc/25378351/karya-ilmiah-tentang-kesehatan#scribd

2 komentar:

  1. Kak, boleh minta form data angket/kuisionernya gak kak? buat penelitian, saya lihat tulisan ini cukup menarik untuk diteliti lebih lanjut kak, terimakasih

    BalasHapus
  2. maaf kak apakah boleh tau isi data angket atau kuisionernya apa, saya mau melakukan penelitian dan menurut saya ini cukup menarik untuk diteliti

    BalasHapus